Rabu, 28 November 2018

KNPBNews: 1 Desember 2018, rakyat West Papua wajib memperingatinya. Apa yang harus diperingati?


1 Desember 2018, rakyat West Papua wajib memperingatinya. Apa yang harus diperingati?

1) Bahwa kemerdekaan Papua itu memang dipersiapkan dan dinyatakan oleh politisi dan negarawan Papua yang terdidik (sekitar 400 orang Papua bersekolah di Pamongpraja/bestuurschool di Numbay dari tahun 1944-1949). 

2)  Orang-orang terdidik itulah yang mendesak kolonial Belanda untuk membentuk Nieuw Guinea Raad (Dewan Nieuw Guinea). Beberapa tokoh-tokoh terdidik yang masuk dalam Dewan ini adalah M.W.Kaisiepo dan Mofu (Kepulauan Chouten/Teluk Cenderawasih), Nicolaus Youwe (Hollandia), P. Torey(Ransiki/Manokwari), A.K. Gebze (Merauke), M.B. Ramandey (Waropen), A.S. Onim (Teminabuan), N. Tanggahma (Fakfak), F. Poana (Mimika), Abdullah Arfan (Raja Ampat). Kemudian wakil-wakil dari keturunan Indo-Belanda adalah O de Rijke (mewakili Hollandia) dan H.F.W. Gosewisch (mewakili Manokwari).  

3) Setelah melakukan berbagai persiapan disertai dengan perubahan politik yang cepat akibat ketegangan Indonesia dan Belanda, maka dibentuk Komite Nasional Papua yang beranggotakan 21 orang untuk membantu Dewan Nieuw Guinea dalam mempersiapkan kemerdekaan Papua Barat. Komite ini akhirnya dilengkapi dengan 70 orang Papua yang berpendidikan dan berhasil melahirkan Manifesto Politik yang isinya:

Menetukan nama Negara          : Papua Barat

Menentukan lagu kebangsaan    : Hai Tanahku Papua

Menentukan bendera Negara     : Bintang Kejora

Menentukan bahwa bendera Bintang Kejora akan dikibarkan pada 1 November 1961.

Lambang Negara Papua Barat adalah Burung Mambruk dengan semboyan “One People One Soul”. Rencana pengibaran bendera Bintang Kejora tanggal 1 November 1961 tidak jadi dilaksanakan karena belum mendapat persetujuan dari Pemerintah Belanda. Tetapi setelah persetujuan dari Komite Nasional, maka Bendera Bintang Kejora dikibarkan pada 1 Desember 1961 di Hollandia, sekaligus “Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat”.

Bendera Bintang Kejora dikibarkan di samping bendera Belanda, dan lagu kebangsaan “Hai Tanahku Papua”dinyanyikan setelah lagu kebangsaan Belanda“Wilhelmus”. Deklarasi kemerdekaan Papua Barat ini disiarkan oleh Radio Belanda dan Australia.

Dasadur: Knpbnews

Minggu, 11 November 2018

KNPB MENGAJAK RAKYAT PAPUA MOGOK SIPIL NASIONAL


MOGOK SIPIL: TAHAP MOBILISASI

Hanya satu agenda nasional bangsa Papua: Mobilisasi Umum Menuju MOGOK SIPIL NASIONAL (MSN) di teritori West Papua. Tanggalkan politik faksional, galang persatuan tanpa batas suku, agama, dan kelompok.

Trada waktu untuk basa-basi, cengeng, egois, sentimen, kompetisi, saling jual dan bermusuhan sesama rakyat pejuang. Penindasan, pemusnahan, penghancuran tidak menunggu waktu mujizat untuk berhenti. Ini fakta yang sedang terjadi dalam kebisuan.

Rakyat Pejuang, Pejuang Rakyat!

Perjuangan ini milik seutuhnya rakyat West Papua. Rakyatlah yang harus menentukan sikap: Mati dalam bisu, atau bangkit melawan. Sebab kenikmatan dalam penguasa kolonial Indonesia adalah lagu penghibur di jalan tol menuju pemusnahan. 

Papua Merdeka ada di tangan rakyat Papua. Rakyatlah pejuang kemerdekaan. Bukan Negara-negara dan PBB diluar sana. Karena memang bukan mereka yang alami penindasan dari kekejaman. Mereka justru senang kalau tanah air West Papua dikuasai Indonesia demi exploitasi sumber daya alam.

Satu-satunya senjata mengusir kolonialisme Indonesia beserta kapitalisme global dari teritori West Papua adalah sikap sadar rakyat West Papua untuk menolak tunduk dalam kekuasaan kolonial dan kapitalis. Dan hanya pecundang yang akan tunduk tertindas terus sampai musnah. Hanya penghianat yang akan biarkan tanah air isinya hancur musnah.

Rakyat West Papua! siapkan diri anda menjadi pejuang penentu kemerdekaan Papua. Berjuang dengan sadar, damai dan bermartabat. Ambil kembali kendali perjuangan dari dalam negeri revolusi West Papua.

Mobilisasi I:  Segera bangun basis ekonomi alternatif menuju Mogok Sipil Nasional (MSN) mulai dari keluarga, basis kampung (sektor) hingga wilayah dan nasional. Kembali hidupkan pangan lokal (buka kebun, ternak, dll) karena MSN akan mengehentikan segala produk pangan milik kolonial dan kapitalis di teritori West Papua. 

Mobilisasi II: Segera organisir diri, keluarga dan rakyat dari basis, sektor hingga wilayah-wilayah di tanah air West Papua dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) selaku penanggung jawab MSN. 

Mobilisasi III: Ikut aktif dalam diskusi, pemberitahuan, seminar, doa/puasa, serta aksi-aksi sektoral dalam mematangkan koordinasi dan sikap siap dini menuju MSN yang terpimpin, sambil menunggu jadwal Mogok Sipil Nasional.

Keberhasilan MSN adalah ukuran tertinggi dari kesadaran kebangsaan Papua, serta bukti bahwa bangsa Papua siap bernegara sendiri tanpa tunduk tentindas di bawa kekuasaan kolonial dan kapitalis. 

Mari mobilisasi menuju Mogok Sipil Nasional Papua Barat. Ingat! Rakyat Pejuang, Pejuang Rakyat.

Kita Harus Mengakhiri:
- Akhiri Kolonialisme
- Akhiri Kapitalisme
- Akhiri Militerisme

Disadur: KNPB PUSAT